Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Blogroll

Blogger templates

Masjid Ar-Rahman, malam ke-28 Ramadhan

Written By Sandy McJack on 11 Mar 2012 | 06:59

Malam terasa gerah saat waktu menunjukan pukul 7.30 wib, mungkin sekitar 4-5 jam lagi hujan akan turun mengguyuri tempat itu. Kilat terus saja mengiringi suasana malam itu hampir 57 detik sekali. Namun keruhnya cuaca tersebut tak menghalangi Quemby tuk beribadah Sholat Tarawih. Mungkin karena keimanannya yang kuat atau mungkin karena sesuatu?

Quemby adalah pemuda 21 tahun yang sangat baik, sangat berhati-hati dalam berkata karena kadang kala perkataannya kadang tak begitu nyambung sehingga ia sering diledeki oleh teman-temannya. Namun, ia sering keceplosan sehingga menjadi bahan tertawaan. Hummmm, sungguh tragis nasib Quemby.

Waktu itu dia berada di barisan ke-4, yaitu barisan paling belakang, barisan dimana anak-anak laki-laki yang berumur 4-9 tahun berada serta bapak-bapak yang malas bergerak. Maklum, sholat tarawih banyak sekali rakaatnya dan hampir rata-rata pesertanya adalah orang yang kekenyangan akibat makan yang terlalu banyak saat berbuka puasa. Waktu itu Quemby berada di pojok kanan dan disampingnya ada beberapa anak kecil yang sedang main-main dengan temannya, ada-ada saja ulah anak-anak itu, mulai dari gelitikin temannya, ngambil peci temannya, sampai melorotin sarung temannya, ada-ada saja ulang anak-anak itu sehingga membuat Quemby kesal dan membuat kekusyukannya berkurang. Lama-kelamaan Quemby tak tahan melihat tingkah laku anak-anak itu.

"ssssssttttt" kata Quemby seraya menoleh ke samping kiri dan melototin mata anak itu.

Anak itu tercengang melihat tatapan tajam seorang Quemby dan berkata pada temannya "hihihihi, locho"

"ya eum loco muhanya, hihihi" kata seorang temannya lagi.

"mau nee" kata Quemby kepada anak itu sambil mempertajam matanya walau usaha itu sia-sia karena Quemby memang pemuda buangan, yang kadang menjadi bahan ejekan.

Saat Quemby bergerak sujud, anak yang berada disampingnya td mengambil peci yang dikenakannya dan melempar benda itu kearah belakang dimana tempat itu merupakan tempat wanita. Peci itu melayang melewati kain putih yang digantung memanjang sebagai pembatas antara laki-laki dan perempuan. Peci itu terbang dan mendarat tepat diatas kepala Ruth, seorang wanita cantik serta baik yang menjadi idaman setiap pemuda di komplek itu dan tentu saja dia juga idaman Quemby.

"hummmm, ap ini?" Ruth bergumam, dan menoleh sedikit keatas kepalanya. Tangannya ingin sekali bergerak mengambil benda itu, namun belum waktunya.

Setelah salam diucapkan, dan berakhirlah rakaat ke-6 tersebut. Quemby langsung menatap marah kearah anak-anak itu "hummmmmm"

"Aaaaaaaaaa" anak itu berteriak kecil dan berlari menjauhi Quemby serta meninggalkan Masjid tersebut.

"dasar anak nakal" gumam Quemby sambil menoleh kearah belakang serta membuka tirai pembatas, karena dia tahu kalau pecinya ada dibelakang. Saat tirai tersebut tersingkap, maka terlihatlah sesosok wanita cantik yang mengenakan mukena dan tentunya peci diatas kepalanya.

Quemby pun terkejut "masya allah, cantiknya" gumamnya didalam hati sambil tersenyum kearah Ruth.

Ruth pun terkejut saat tirai tersebut terbuka, apalagi dibarengi dengan sesosok pria tampan namun bloon terpampang tepat dihadapannya.

"Buuuuuggghhh" terdengar bunyi sebuah ciuman, tentu saja itu bukan bunyi ciuman dari bibir Ruth, tapi bunyi lemparan peci yang tepat mengenai wajah Quemby.

Dia pun dengan segera menutup tirai itu dan mengenakan pecinya kembali. "huh, dasar cewek sombong, tak punya perasaan" katanya didalam hati.

Ruth terkenal dikampungnya karena kecantikan dan kealimannya karena ia taat beribadah disamping itu dia juga terkenal karena kesombongannya, maklum ayahnya ialah orang terkaya dikomplek itu. Namun ia juga terkenal karena kebodohannya, ia hanya mengenyam pendidikan hanya sampe kelas 1 SMP, padahal orang tuanya cukup mapan. Dia berhenti sekolah karena ia mempunyai otak yang kental, sehingga kelas 1 Smp yang cuma satu tahun, namun dia jalani selama 3 tahun. Kasihan....

Setelah Sholat tarawih selesai Quemby pun pulang dengan hati keruh, penuh dendam. Terbayang dibenaknya wajah seorang anak kecil berkulit hitam bergigi ompong dan seorang wanita cantik mengenakan peci lusuh.

Published with Blogger-droid v2.0.4

0 comments:

Post a Comment